Artikel

Agustus Ini, 7000 Ekstrimis Yahudi Nodai Al Aqsa

Kedzaliman Zionis terhadap Al Aqsa terus berlangsung bahkan meningkat. Quds News Network melaporkan bahwa sepanjang Agustus ini sedikitnya 7000 Yahudi ekstrimis pemukim ilegal melanggar masuk komplek Al Aqsa. Meningkat lebih dari 100% dibanding bulan sebelumnya. Juli yang lalu, kelompok pembela Palestina mencatat lebih dari 3000 pemukim ilegal yang menodai Al Aqsa.

Hampir setiap hari ratusan pemukim ilegal itu menerobos rumah suci itu, dikawal oleh tentara Zionis, melanggar hukum internasional status Al Aqsa. Padahal secara hukum, komplek Al Aqsa tercatat atas nama wakaf Islam yang dikelola oleh Kerajaan Yordania. Selain itu, Zionis juga tentu saja melanggar norma-norma kemanusiaan dan keagamaan.

Merobohkan Al Aqsa Tujuan Utama Zionis Israel

Bahkan Zionis secara sistematis melakukan berbagai upaya untuk merobohkan Masjid Al Aqsa. Zionis Israel berusaha menggantikan komplek Al Aqsa dengan Kuil Sulaiman (Solomon Temple). Menurut Miko Peled, aktivis Yahudi tapi anti Zionis yang gigih membela Palestina, itulah sesungguhnya tujuan utama dari pendudukan Zionis Israel di Palestina. Yaitu mendirikan negara Yahudi Israel Raya, Yerusalem sebagai ibu kotanya, dan Kuil Sulaiman sebagai pusat peribadatannya.

Usaha-usaha itu selain memfasilitasi dan mengawal pemukim ilegal Yahudi ekstrimis menerobos Al Aqsa, mereka juga melakukan penggalian di sekeliling komplek Al Aqsa dengan dalih kegiatan arkeologis. Akibatnya bebatuan di dinding Masjid Al Aqsa mulai berjatuhan di beberapa bagian karena getaran penggalian itu.

Al Aqsa adalah masjid yang paling disucikan dalam Islam setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Al Aqsa juga adalah tempat Rasulullah melaksanakan perintah Isra dan mi’raj. Sebagai masjid yang amat mulia itu, umat Islam di seluruh dunia ikut memikul tanggung jawab atas nasib Masjid Al Aqsa. Bukan hanya tanggung jawab umat Islam yang ada di Palestina.

Perjuangan rakyat Palestina melawan kedzaliman Zionis Israel, bukan hanya persoalan merebut tanah air. Lebih dari itu, mereka berusaha melindungi kemuliaan Masjid Al Aqsa.