JAKARTA – Aqsa Working Group (AWG) kembali menggelar Bulan Solidaritas Palestina (BSP) di November 2023 selama sebulan penuh. BSP menjadi agenda rutin tahunan dan kali ini memasuki tahun ketiga. Pada tahun ini, AWG menggandeng banyak pihak yang juga memiliki kepedulian terhadap Palestina, salah satunya UIN Syarif Hidayatullah.
Kolaborasi yang disepakati ialah menggelar pameran Visual Sejarah Palestina dan Talkshow Millenial Peacemaker Forum dengan tema “Menyusuri Jejak Masa Lalu Melalui Arsip Sejarah Visual Palestina & Relasinya Dengan Indonesia.”
Acara ini berlangsung di Auditorium Lantai 5, Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan pada Rabu, 15 November 2023, bertepatan dengan Hari Deklarasi Palestina Merdeka.
Rangkaian talkhshow yang diinisiasi oleh AWG dengan menggandeng FAH prodi Sejarah dan Peradaban Islam (SPI) itu dilengkapi dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Palestina, performing music for Palestine, penampilan puisi Palestina dari mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) dan perwakilan Aqsa Working Group (AWG), serta live painting (melukis dengan tema Palestina).
Acara ini terbagi tiga sesi. Pertama, sambutan-sambutan dan keynote speaker dari Dubes Palestina untuk Indonesia H.E Zuhair Al Shun. Kedua, talkshow bersama para tokoh, yaitu Direktur Timur Tengah Kemenlu RI Bagus Hendraning Kobarsyih, M.Si, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, M.A, Ketua LHKI PP Muhammadiyah Dr. Imam Addaruqutni, M.A, dan Dewan Tafkir PP Persatuan Islam Ustadz Hadi Nur Ramadhan. Lalu sesi terakhir, talkshow bersama Ketua BSP 2023 Rifa Berliana Arifin, Lc, M.H yang juga merupakan Anggota OIC Youth Indonesia, seniman muda asal Sumatera Selatan Marina Anjani yang sering melukis lukisan bertema Palestina, serta influencer sekaligus aktivis muda asal Palestina Heba A.M Shehab.
Talkshow Millenial Peacemaker Forum dapat disaksikan secara lengkap di kanal YouTube Al Jamaah Tv dan Rasil Tv. Sementara Pameran Visual Sejarah Palestina akan berlangsung selama tiga hari, mulai 15-17 November 2023.
Ketua Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2023, Rifa Berliana Arifin, Lc. M.H menyampaikan, kegiatan tersebut diselenggarakan di perguruan tinggi guna mendukung peran mahasiswa untuk perjuangan Palestina dan Masjid Al-Aqsa.
“Ini merupakan kegiatan yang diselenggarakan untuk mendukung peran mahasiswa sebagai unsur akademisi dalam memperjuangkan dan mengenal tentang Palestina dan Masjid Al Aqsa,” kata Rifa yang juga Anggota Dewan Pakar OIC Youth Indonesia.
“Mungkin di generasi akan mendatang, bagaimana sejarah pernah mencatat bahwa ada negara-negara yang terhapus dalam peta dunia ini seperti Yugoslavia dan sebagainya, maka kita yakin Israel pun bisa hilang dari peta dunia karena kebiadaban dan agresinya yang tidak berperikemanusiaan dan mencederai segala bentuk hukum internasional,” sambung Rifa dengan tegas.
Ia menekankan bahwa Zionis Israel akan musnah dari muka bumi akibat dari tingkah laku dan kebiadaban yang mereka lakukan sendiri terhadap bangsa Palestina.
Sementara itu, Ketua Prodi Sejarah dan Peradaban Islam (SPI) FAH UIN Syarif Hidayatullah, Dr. Zakiya Darojat, M.A menyebut apa yang terjadi di Palestina merupakan tragedi memilukan dan tidak berperikemanusiaan.
“Di Palestina saat ini terjadi tragedi kemanusiaan yang memilukan. Kebrutalan yang dipertontonkan oleh Israel itu di luar rasa kemanusiaan. Palestina sebagai negeri para nabi, negeri tiga agama (Islam, Kristen, Yahudi) itu kini luluh lantak. Maka kita berada di sini sebagai bagian dari jutaan manusia yang memberikan dukungan kepada perjuangan rakyat Palestina,” ujarnya.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan, lanjut Zakiya, untuk menunjukkan dukungan terhadap bangsa Palestina, antara lain melalui diplomasi, aksi demonstrasi, memboikot produk-produk Israel dan pendukungnya, termasuk dengan pameran sejarah Palestina dan talkshow yang digelar hari ini.
“Dan hari ini kita melakukan aksi secara akademis. Tiga hari ke depan kita akan menyajikan arsip-arsip, dokumen, foto dan video sejarah Palestina yang berkaitan dengan Indonesia. Mungkin tidak berdampak banyak untuk Palestina tapi paling tidak itu menunjukkan keberpihakan kita, di mana standing position kita dalam perjuangan rakyat Palestina,” jelas Zakiya.
Zakiya turut mengapresiasi AWG dan berharap dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda.
“Salut dengan perjuangan teman-teman AWG. Semoga menginspirasi generasi muda yang lainnya untuk mengikuti jejak teman-teman AWG. Amiin Ya Mujibassailin,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, Palestina telah dijajah oleh Zionis Israel sejak 1948. Selama 75 tahun itu, Bangsa Palestina terus berusaha meraih kemerdekaannya. Kebiadaban Zionis dipertontonkan kepada dunia, mulai dari pembunuhan, penggusuran, pemerkosaan, hingga penistaan terhadap kiblat pertama umat Islam, Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem (Al-Quds).
Apalagi sejak 7 Oktober 2023, sudah lebih dari 11.000 warga Palestina tewas di tangan Zionis Israel dengan serangan brutal yang tidak pandang bulu. Para korban yang berjatuhan termasuk bayi, anak-anak, perempuan hamil, dan lansia.
BULAN SOLIDARITAS PALESTINA
November dipilih menjadi Bulan Solidaritas Palestina karena setidaknya ada empat peristiwa penting yang diperingati oleh rakyat Palestina dan dunia:
- Deklarasi Balfour 02 November 1917
- Kematian Yasser Arafat, 11 November 2004
- Deklarasi Palestina Merdeka, 15 November 1988
- Hari solidaritas Palestina sedunia yg ditetapkan oleh PBB sejak 1979 setiap tanggal 29 November.
Berdasarkan beberapa peristiwa bersejarah di atas, AWG memilih November menjadi Bulan Solidaritas Palestina dan akan diperingati setiap tahun.
Kegiatan BSP 2023 akan dilaksanakan secara serempak di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan kegiatan ini pun akan digelar di Gaza, Palestina.
BSP 2023 disemarakkan dengan ragam kegiatan, mulai dari perlombaan, bakti sosial, pengibaran bendera di puncak gunung, Gowes Cinta Al-Aqsa, serta seminar-seminar. Tentunya kegiatan ini dilakukan dengan menggandeng seluruh elemen masyarakat, mulai dari lembaga kemanusiaan seperti MER-C, organisasi masyarakat seperti MUI dan Muhammadiyah, tokoh-tokoh agama, kalangan pemerintah hingga kedutaan.
Untuk memperluas networking dengan berbagai organisasi kemanusiaan, baik di Indonesia maupun mancanegara, tahun 2023 ini Bulan Solidaritas Palestina diagendakan meluas ke luar negeri, terutama Asia Tenggara.
Ada banyak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang kepalestinaan, seperti di Malaysia, Yordania, Turki, Qatar, Kuwait, hingga di Inggris dan AS. Termasuk banyak tokoh dan aktivis non-Muslim sekalipun, yang memiliki kepedulian terhadap nilai-nilai universal kemanusiaan.
Sehingga dengan demikian terjalin komunitas pembebasan Al-Aqsa secara internasional, yang dapat mendesak pemerintahan negara di dunia, sekaligus mendesak pejajahan Zionis Israel segera hengkang dari bumi Palestina.
BSP 2022 mendapatkan respon baik dari masyarakat Palestina. Bahkan Kementerian Pendidikan di Gaza mengeluarkan surat perintah kepada sekolah-sekolah untuk mengibarkan bendera merah putih. Dari video yang diterima AWG, tampak para siswa di Gaza membawa poster bertuliskan “Terima Kasih Indonesia,” mengibarkan bendera Indonesia dan memutar lagu kebangsaan Indonesia Raya di sekolah.
Jika BSP tahun lalu membawa tema penolakan kehadiran Timnas Israel U-19 di Indonesia, pada BSP 2023, AWG akan fokus menggaungkan penolakan RUU Israel yang akan membagi Masjid Al-Aqsa antara Muslim dan Yahudi. RUU ini diusulkan oleh anggota partai Likud Amit Halevi, ke Parlemen Israel, Knesset. Padahal secara aturan yang berlaku, umat Islam adalah satu-satunya yang berhak atas Masjid Al-Aqsa.
Narahubung
Sekjend AWG, Yusuf Maulana – 0858 1301 6160
Humas AWG, Arina Islami – 0812 2727 2317