Kegiatan

AWG Siapkan Aksi Solidaritas Palestina hingga Peringatan Hari Nakba 2024

Lembaga kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG) melaksanakan musyawarah di kantor pusat AWG, Cikeas, Cibubur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Ahad (12/5).

Musyawarah tersebut membahas banyak hal, mulai dari aksi solidaritas Palestina hingga Peringatan Hari Nakba dan pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia.

Persiapan Aksi Damai Palestina

AWG sedang mempersiapkan aksi unjuk rasa damai sebagai wujud solidaritas terhadap Palestina. Apalagi saat ini, serangan Zionis Israel telah melebar hingga ke Rafah; wilayah yang awalnya ditetapkan militer Zionis sebagai zona aman.

Selain itu, aksi kemanusiaan itu juga menjadi dukungan bagi para mahasiswa dari universitas-universitas di Amerika, Eropa, Inggris dan lainnya yang begitu masif menyuarakan keadilan di Palestina.

Aksi tersebut rencananya akan dilaksanakan dalam waktu dekat dengan mengundang seluruh masyarakat Indonesia, terutama umat Islam. Hari dan tempat pastinya, akan diumumkan segera oleh AWG.

Peringatan Hari Nakba 2024

Dalam kesempatan yang sama, AWG juga tengah mempersiapkan acara peringatan Hari Nakba yang jatuh pada 15 Mei. Rencananya, acara ini akan disajikan dalam bentuk webinar dengan menghadirkan tokoh-tokoh Palestina, termasuk mereka yang mengalami secara langsung tragedi Nakba itu.

Peringatan Nakba adalah pengingat bukan hanya tentang peristiwa tragis 1948, tetapi juga tentang ketidakadilan berkelanjutan yang dialami oleh warga Palestina.Pada 15 Mei 1948, Palestina dikosongkan dan diusir oleh pemukiman-pemukiman ilegal Israel, penggusuran, penyitaan tanah, dan penghancuran rumah.

Tragedi ini berlangsung hingga hari ini, 75 tahun lamanya mereka dijajah. Maka dari itu, peringatan Nakba menjadi momen penting untuk menggalang kekuatan solidaritas untuk mendukung Palestina dan menekan Zionis agar menghentikan genosida dan penjajahannya.

Pembangunan RSIA Indonesia

Selain dua hal di atas, AWG pun sedang menggodok persiapan membanguan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia yang diinisiasi oleh sayap keperempuanannya, Maemuna Center (Mae-C).

Diharapkan dalam waktu dekat, tim kampanye pembangunan RSIA Indonesia sudah dapat bergerak untuk menyosialisasikan kegiatan kemanusiaan tersebut.

Freedom Flotilla Coalition

Sementara untuk misi Freedom Flotilla Coalition (FFC) di Turkiye yang diikuti oleh tiga relawan AWG, termasuk Ketua Presidium sekaligus alumni Freedom Flotilla Mavi Marmara 2010, Nur Ikhwan Abadi, saat ini untuk sementara ditunda karena otoritas Turkiye belum memberikan izin serta adanya satu negara yang menarik dukungannya dalam misi tersebut.

Meski demikian, penundaan ini bukan berarti membatalkan misi itu. Para relawan yang telah kembali ke Tanah Air masing-masing, malah semakin masih menggalang dukungan yang lebih besar untuk aksi menembus blokade Gaza itu.

Panitia FFC di Turkiye pun terus berupaya untuk mendapatkan izin berlayar menuju Gaza, membawa sedikitnya 5.500 ton bantuan kemanusiaan bersama sekitar 1000 aktivis dari berbagai negara.***