Berita

Anies Baswedan Sebut AWG Telah Wakili Umat Islam dalam Pembebasan Palestina

Tokoh bangsa, Anies Rasyid Baswedan memuji dan mengapresiasi pergerakan yang dilakukan oleh Aqsa Working Group (AWG) dalam upaya pembebasan Masjid Al-Aqsa dan Palestina.

“Saya kembali menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Aqsa Working Group karena telah mewakili umat Islam dan Bangsa Indonesia dalam pembebasan Palestina,” kata Anies saat menyampaikan sambutan di acara Penutupan Musyawarah Kerja AWG 2025, Bogor pada Jumat (31/1) pagi.

Dalam kesempatan itu, Anies mengusulkan kepada AWG untuk membawa sedikitnya tujuh aspek dalam perjuangan Palestina.

“Kami usul kepada AWG, minimal pertama membawa aspek sejarah dan geopolitik,” ujarnya.

Anies menekankan bahwa dukungan internasional menjadi salah satu faktor penting untuk meraih kemerdekaan suatu bangsa, termasuk Palestina. Hal itu telah dirasakan oleh Indonesia.

Aspek kedua, lanjut Anies, ialah hukum internasional. Ia menyoroti bagaimana Zionis Israel dengan gamblang melanggar hukum internasional namun tidak menerima sanksi apa pun.

Selanjutnya, aspek kemanusiaan. Menurut Anies, aspek inilah yang membuat pascaperlawanan Taufan Al-Aqsa, masyarakat internasional mulai mendukung perjuangan Palestina. Di media sosial, Zionis Israel mendapat kecaman keras dari warganet.

“Belum pernah Zionis Israel mengalami kekalahan telak. Pasca-Taufan Al Aqsa itu, Zionis Israel mengalami kegagalan Public Relations terdahsyat yang belum pernah dirasakan oleh Israel sebelumnya,” ucapnya.

Keempat ialah aspek ekonomi serta kelima yaitu aspek budaya dan identitas.

“Kita perlu memberikan informasi lebih lengkap bagaimana budaya Palestina dan bagaimana peran Palestina untuk umat Islam,” kata Anies.

Sementara aspek keenam ialah aspek diplomatik dan bantuan kemanusiaan. “Ini seperti yang dilakukan AWG dan Maemuna Center dengan mendirikan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) dj Gaza,” ujarnya.

Kemudian yang ketujuh ialah aspek media dan propaganda. Ia menekankan bahwa peran media dalam membangun propaganda sangat besar.

Anies kemudian mencontohkan sejarah rakyat Indonesia dalam perlawanan kepada penjajah melalui pertempuan di Surabaya yang kemudian melalui peristiwa heroik itu, tanggal 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan.

Dia menyebut, peristiwa itu mirip dengan apa yang dilakukan para pejuang Palestina dengan melakukan perlawanan sengit terhadap Zionis Israel.(*)