Donald Trump Presiden Amerika terpilih menerima Netanyahu sebagai tamu kenegaraan pertama. Penerimaan dan penyambutan atas kunjungan penjahat genosida itu membuktikan bahwa rezim Trump sejatinya sama saja dengan rezim-rezim sebelumnya di Amerika; mereka hanyalah boneka bagi lobi Zionis.
Dalam konferensi press-nya, Trump menyatakan akan mengambil alih Gaza lalu memindahkan penduduknya ke negara-negara lain. Amerika dan Zionis Israel telah menjelma menjadi Duo Imperialis era modern yang harus dilawan.
- Aqsa Working Group mengutuk dan menentang sekerasnya pernyataan Donald Trump yang akan mengambil alih kontrol atas Gaza dan memindahkan warganya ke negara-negara tetangga Palestina. Tindakan sepihak itu adalah pengkhianatan terhadap perjanjian gencatan senjata dan hanya akan meningkatkan turbulensi politik di Timur Tengah dan dunia.
- Merelokasi warga Gaza, tidak lain merupakan pengulangan kejahatan pengusiran warga Palestina tahun 1947-1948 atau dengan kata lain pembersihan etnis (ethnic cleansing) yang tahun itu dilakukan oleh milisi teror Zionis dengan bantuan Amerika.
- Aqsa Working Group menuntut Amerika untuk berhenti ikut campur, membiayai bahkan mempersenjatai kejahatan Zionis Israel di Palestina. Campur tangan Amerika di Gaza (dan Palestina secara umum melalu Abraham Accord) hanya akan membawa penderitaan bagi rakyat Palestina dan menjauhkan perdamaian dari kawasan itu. Sejarah mencatat, campur tangan Amerika di berbagai negara tidak pernah membawa kebaikan. Sebaliknya membawa bencana yang sangat sulit dan lama dipulihkan.
- Keputusan Trump keluar dari keanggotaan di Dewan HAM PBB, UNESCO, dan UNRWA menunjukan bahwa Amerika sudah tidak sejalan dengan komitmen perdaimaian anggota-anggota PBB lainnya. Bahasa perdamaian mereka tidak lain hanyalah upaya hegemoni bahkan imperialisme terhadap Timur Tengah dan dunia. Amerika dan Zionis Israel tidak sejalan dengan ICJ, ICC, Amnesty Internasional, bahkan PBB.
- Aqsa Working Group menyerukan agar negara-negara anggota PBB segera mereformasi anggota Tetap Dewan Keamanan PBB, mencabut hak veto, karena hak veto itu tidak mencerminkan keadilan sebagai fondasi perdamaian. Selain itu, diserukan juga agar entitas Zionis Israel dikeluarkan dari keanggotaan PBB.
- Aqsa Working Group mengapresiasi pemerintah Indonesia, Arab Saudi, Prancis, Spanyol, Tiongkok, dan negara lainnya yang dengan cepat merespon menolak rencana Trump itu. Penolakan itu adalah wujud dari komitmen global terhadap perdamaian dunia.
Allahu Akbar, Al Aqsa Haqquna!