Nomor: 03/B4/SPn/PS-HQ/AWG/I/1447
Bismillahirrahmanirrahim
Penderitaan rakyat Palestina telah melampaui batas perikemanusiaan — dibiarkan kelaparan, kehausan, tanpa akses kesehatan, dan dihujani peluru dan bom di tanah mereka sendiri. Setiap hari tanpa jeda.
Video memilukan yang ditayangkan oleh TRTWorld pada 19 Juli 2025 menunjukkan seorang anak lelaki Palestina mengais sampah mencari sisa makanan. Di Gaza Selatan, seorang perempuan tua roboh di jalan karena berhari-hari tidak makan. Kesaksian warga menyebut, mereka tidak lagi mencari hidup, mereka hanya berjuang untuk tidak mati.
Laporan resmi dari IPC (Integrated Food Security Phase Classification) mengungkap bahwa 133.000 warga Gaza kini berada dalam tingkat kelaparan “katastropik” (Fase 5). Jumlah ini diperkirakan melonjak drastis hingga 345.000 jiwa pada musim dingin mendatang. Namun dunia tetap diam. PBB yang seharusnya berdiri atas nama kemanusiaan pun gagal total melindungi rakyat Gaza.
Dengan ini, Aqsa Working Group menyatakan sikap sebagai berikut:
- Mengutuk sekeras-kerasnya Zionis Israel dan pemerintah Amerika. AWG menyatakan bahwa Zionis Israel adalah pelaku genosida modern, sementara pemerintah Amerika berperan sebagai kolaboratornya. Blokade total, penghancuran infrastruktur sipil, pencegahan bantuan kemanusiaan, bahkan menjadikan makanan sebagai perangkap adalah bentuk nyata kejahatan perang dan pembersihan etnis sistematis. Jutaan warga Gaza terancam kelaparan sampai mati.
- Mengecam keras impotensi pemimpin negara-negara tetangga Palestina seperti Yordania, Mesir, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, dan lainnya. Mereka telah gagal mencegah kedzaliman Zionis Israel bahkan tidak mampu sekadar mengirimkan bantuan makanan untuk warga Gaza. Pada dasarnya mereka tidak pantas menjadi negara berdaulat, karena tidak memiliki independensi dan nyali berhadapan dengan Zionis Israel. Sejarah akan mencatat, dalam posisi bungkam itu mereka berada di pihak Zionis dan menjadi musuh para pejuang Palestina di hadapan Allah Azza wa Jalla.
- Aqsa Working Group juga menuntut dengan tegas Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Liga Arab agar serius menjalankan fungsinya untuk kepentingan umat Islam di Palestina khususnya dan umumnya di Timur Tengah. OKI dan Liga Arab mewadahi lebih dari 50 negara berpenduduk mayoritas muslim dengan milyaran populasi. Tetapi OKI dan Liga Arab belum mampu memobilisasi kekuatan yang amat besar itu untuk mencegah kematian puluhan ribu warga Palestina yang terus dibantai oleh Zionis setiap hari. Bahkan mereka juga telah gagal melindungi Masjid Al Aqsa yang terus menerus dinistakan oleh Zionis. Padahal penodaan atas masjid itu pada 1969 adalah alasan dibentuknya OKI. Malulah kalian wahai OKI dan Liga Arab.
- Menuntut Pemerintah Republik Indonesia untuk meningkatkan tekanan diplomatik terhadap entitas Zionis Israel melalui forum internasional, menyuarakan secara aktif ke PBB. Pemerintah Indonesia juga dituntut untuk berupaya sekerasnya, memaksa OKI agar berfungsi sebagaimana mestinya. Terutama dalam hal pengiriman bantuan darurat kemanusaan, mencegah kematian jutaan warga Gaza karena lapar.
- Menyerukan kepada umat Islam dan masyarakat dunia untuk tidak diam! Keheningan kita adalah izin bagi penjajah untuk terus membantai. Diamnya kita adalah pembiaran bahkan sama saja berkontribusi terhadap genosida. Ayo bangkitkan solidaritas! Galang dana, suarakan kebenaran, boikot produk pendukung Zionis, dan lawan narasi pembodohan di media global.
- Kepada bangsa Palestina diserukan untuk terus tabah dan sabar dalam melakukan perlawanan terhadap entitas Zionis Israel. Kalian tidak saja sedang merebut kemerdekaan, tetapi juga sedang berperang menumpas satu-satunya imperialis yang masih eksis di muka bumi ini. Sesungguhnya hanya kepada Allah Ta’ala kita menggantungkan harapan.
Allahu Akbar! Al Aqsa Haqquna!
Bergerak Berjamaah Bebaskan Masjid Al-Aqsa dan Palestina
Bekasi, 28 Muharram 1447H / 24 Juli 2025
Ketua Presidium AWG
M. Anshorullah