Buku, Galeri

Segera Terbit! Buku “Pemetaan Baitul Maqdis, Penemuan Kembali Batas-Batas Geografis”

Judul : Pemetaan Baitul Maqdis, Penemuan Kembali Batas-Batas Geografis

Penulis : Khalid El-Awaisi

Desain Cover : Khoirul Mualimah

Penerbit : Yayasan Aqsa Working Group

Sinopsis :

Buku ini membahas wilayah Baitul Maqdis dan perluasan geografisnya sepanjang era Islam melalui studi analitis tentang cakupan wilayah ini. Perlu dicatat bahwa motivasi utama studi ini adalah pengabaian konsep “wilayah,” yang dikenal selama era Islam awal, di samping terkikisnya pengetahuan tentang cakupan wilayah ini dan batas-batas geografisnya di era-era berikutnya.

Studi ini secara kritis meneliti narasi langsung dan umum yang merujuk pada wilayah Baitul Maqdis sejak era Islam awal. Studi ini tidak berhenti pada konsep ini, tetapi memperluasnya untuk membedakan antara konsep khusus wilayah Baitul Maqdis ini dan cakupan administratif dan politik yang muncul dan berkembang biak di wilayah ini.

Hal ini mendorong penulis untuk membandingkan dan menyamakan cakupan dan batas wilayah Baitul Maqdis dengan cakupan agama dan geografis yang tetap di kota Makkah dan Madinah. Studi ini juga dimulai dengan membahas kerangka kerja yang lebih luas di mana wilayah Yerusalem berada. Ini termasuk mempelajari cakupan geografis Tanah Suci dan Tanah yang Diberkati, yang wilayah Yerusalem merupakan bagian utamanya, sambil mencatat bahwa kedua konsep Al-Qur’an ini juga telah mengalami banyak kesalahpahaman dan distorsi.

Di sisi lain, studi ini mencakup pemeriksaan terperinci sumber-sumber Islam mengenai referensi nama-nama Baitul Maqdis sepanjang masa. Penelitian ini dengan jelas menunjukkan luasnya nama-nama yang digunakan dalam berbagai makna, terkadang merujuk pada Masjid Al-Aqsa, terkadang ke Kota Bertembok, atau apa yang saat ini disebut Kota Tua, dan di waktu lain ke wilayah Baitul Maqdis. Ini merupakan tambahan terhadap munculnya istilah-istilah baru di periode selanjutnya, seperti “tanah Baitul Maqdis”, yang pada gilirannya mulai muncul berdekatan dengan nama-nama “Baitul Maqdis” ketika merujuk secara khusus ke wilayah tersebut.

Studi ini juga menegaskan bahwa wilayah Baitul Maqdis merupakan bagian penting dari terminologi Al-Qur’an dan kenabian yang mulia, karena wilayah ini berada di jantung apa yang dikenal sebagai Tanah yang Diberkati, dan meluas kira-kira sebanding dengan luas dan luas Tanah Suci.

Sebagai kesimpulan, penelitian ini dianggap sebagai tambahan ilmiah yang signifikan dan penting bagi penelitian tentang Yerusalem, karena penelitian ini menunjukkan dan mengembangkan bukti baru yang merupakan dasar penting dalam penelitian tentang Baitul Maqdis yang sakral sebagai bidang pengetahuan yang baru dan menjanjikan. Penelitian ini juga meletakkan dasar yang sangat diperlukan bagi bangunan kognitif baru ini dan membuka jalan bagi masa depan penelitian akademis di bidang ini.