06/B4/SPn/PS-HQ/AWG/III/1447
Kemarin (30/8), Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan rencana penolakan visa bagi Presiden Palestina, Mahmoud Abbas dan pejabat Otoritas Palestina yang akan menghadiri Sidang Umum PBB bulan September tahun ini. Bahkan rezim Trump juga akan mencabut visa perwakilan Otoritas Palestina di PBB yang sudah berada di New York.
Rencana itu diumumkan beberapa pekan jelang diselenggarakannya Sidang Umum PBB, dimana akan banyak negara yang akan mengumumkan pengakuan mereka terhadap Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat menentukan nasibnya sendiri.
Oleh karena itu, Aqsa Working Group (AWG) menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut:
- AWG mengecam keras keputusan pemerintah Amerika Serikat yang menolak pemberian visa kepada pejabat Otoritas Palestina (PA) menjelang Sidang Umum PBB di New York. Kebijakan ini merupakan bentuk arogansi politik dan standar ganda AS yang berusaha menutup ruang diplomasi rakyat Palestina di forum internasional.
- Keputusan tersebut jelas merupakan langkah diskriminatif dan penindasan baru terhadap perjuangan bangsa Palestina. Dengan dalih “keamanan nasional” dan tuduhan sepihak mengenai “terorisme,” AS sesungguhnya sedang berupaya membungkam suara Palestina yang ingin memperjuangkan kemerdekaan dan menuntut hak-haknya yang sah di hadapan dunia.
- Amerika dan Zionis Israel tidak memiliki komitmen perdamaian sebagaiman ratusan negara anggota PBB lainnya. Penolakan visa itu adalah bagian dari penentangan terhadap Two State Solution yang diusulkan oleh mayoritas negara anggota PBB dalam Deklarasi New York.
- Penolakan visa tersebut menunjukan bahwa Amerika Serikat sejatinya adalah kontributor praktik kolonialisme yang sedang dilakukan oleh Zionis Israel. Bahkan pemerintah Amerika Serikat adalah bagian dari imperialism zionis. Rezim Amerika tidak tertarik pada upaya-upaya perdamaian hakiki di Palestina, melainkan hanya tertarik pembelaan terhadap Zionis Israel. Meskipun itu ditentang oleh warganya sendiri bahkan merugikan citra negerinya sendiri di mata dunia internasional.
- AWG menegaskan bahwa upaya AS ini tidak akan mampu menghentikan gelombang perlawanan rakyat Palestina. Justru, hal ini semakin menunjukkan wajah asli Amerika sebagai pelindung utama penjajah Zionis Israel sekaligus musuh nyata bagi kemerdekaan Palestina.
- AWG kembali menegaskan pendapatnya bahwa Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB yang memilik hak veto harus direformasi, karena tidak memuat prinsip keadilan. Amerika menjadi satu-satunya anggota tetap DK PBB yang selalu melakukan veto setiap resolusi yang merugikan entitas Zionis Israel.
- Kami menyerukan kepada seluruh umat Islam, bangsa Indonesia, dan komunitas internasional yang cinta keadilan untuk terus berdiri bersama rakyat Palestina. Tidak ada kekuatan mana pun yang dapat memadamkan api perjuangan menuju kemerdekaan Palestina.
Allahu Akbar! Al Aqsa Haqquna!
Bekasi, 31 Agustus 2025
Ketua Presidium AWG
Muhammad Anshorullah