BOGOR – Aqsa Working Group (AWG) menyambut baik rekonsiliasi nasional faksi-faksi di Palestina, terutama Hamas-Fatah. Apresiasi tinggi untuk 14 Faksi Palestina dan tentu saja apresiasi tinggi juga untuk pemerintah China. Karena, persatuan adalah kunci kemerdekaan Palestina dan pembebasan Masjid Al Aqsa dari penjajahan Zionis Israel.
Presidium AWG, Muhammad Anshorullah menyatakan:
- Rekonsiliasi nasional Palestina di Beijing menjadi salah satu bukti kemenangan Palestina dalam operasi Banjir Al Aqsa. Karena perselisihan antarfaksi, terutama Hamas-Fatah telah berlangsung setidaknya 17 tahun. Hari ini melalui operasi Banjir Al Aqsa, mereka bersatu.
- Rekonsiliasi ini membantah framing Zionis dan pendukungnya bahwa Banjir Al Aqsa dioperasikan hanya oleh Hamas. Banjir Al Aqsa adalah respon bangsa Palestina seluruhnya, terhadap penjajahan Zionis Israel atas Palestina.
- Rekonsiliasi nasional Palestina ini juga merespon Knesset yang menolak pembentukan negara Palestina. Bahwa negara Palestina adalah sebuah keniscayaan. Fondasi historis dan hukum internasional mereka amat kuat. Berbeda dengan fondasi Zionis Israel yang sangat rapuh, bahkan bertentangan dengan hukum internasional.
- Rekonsiliasi ini adalah terobosan penting di saat proposal gencatan senjata dari AS diambang gagal. Rekonsiliasi ini memukul AS dan sekutunya yang menerima kunjungan Netanyahu bahkan dijadwalkan berpidato di Kongres AS. Bahwa perdamaian dunia tidak hanya bergantung pada mereka.
- Rekonsiliasi ini akan semakin memperkuat basis-basis perlawanan bangsa Palestina terhadap Zionis. Tidak hanya di Gaza atau Tepi Barat dan Al Quds, bahkan juga memperkuat perlawanan Palestina terhadap Zionis dalam lobi dan opini global.
Sebanyak 14 faksi di Palestina sepakat untuk menandatangani Deklarasi Beijing dalam upaya rekonsiliasi nasional Palestina, guna mengakhiri perpecahan dan memperkuat persatuan nasional Palestina.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan, mereka sepakat membentuk pemerintah “rekonsiliasi nasional sementara” yang berfokus pada pemerintahan pascaperang di Gaza.
Deklarasi Beijing tersebut dicapai setelah pembicaraan yang diikuti para perwakilan 14 faksi Palestina, termasuk Fatah dan Hamas, di Beijing pada 21-23 Juli 2024.***