YOGYA – Organisasi kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG) dan sayap perempuannya, Maemuna Center Indonesia (MaeCI) mengirimkan delegasi sebanyak 12 orang untuk mengikuti kegiatan Saladin Camp Pembebasan Baitul Maqdis di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ke-12 orang tersebut berasal dari AWG dan MaeCI pusat serta beberapa biro, di antaranya Maluku, Jawa Barat, Lampung, JTU, JTS, dan Jabodetabek. Rombongan AWG tiba di lokasi acara, Asrama Haji Yogyakarta, pada Senin (23/9) pagi.
Menurut informasi yang dikuti dari sosial media Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) selaku penyelenggara acara, Saladin Camp tersebut berlangsung selama tujuh hari, mulai Senin 23 September- Ahad 29 September 2024. Senin hingga Kamis ialah tahap Basic, sementara Jumat sampai Ahad yaitu tahap Intermediate.
Saladin Camp Pembebasan Baitul Maqdis akan diisi oleh Prof. Dr. Abd Al-Fattah El-Awaisi. Ia merupakan Pakar Pembebasan Baitul Maqdis dan Guru Besar Hubungan Internasional di sejumlah universitas di Inggris, Turki, Malaysia, dan negara-negara Arab.
Ketua Presidium AWG, Nur Ikhwan Abadi menyampaikan, kegiatan tersebut penting untuk diikuti sebab membebaskan Baitul Maqdis perlu pengetahuan yang mendalam.
Selain itu, tambahnya, roadmap (peta jalan) dari Rasulullah SAW dan para nabi sebelumnya dapat menjadi panduan bagi para pengurus AWG serta seluruh umat Islam untuk bergerak mengembalikan Masjid Al-Aqsa ke pangkuan umat Islam.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal SUMU, M. Ghufron Mustaqim dalam sambutannya mengapresiasi para peserta Saladin Camp Pembebasan Baitul Maqdis yang didominasi oleh pemuda.
“Mayoritas anak muda yang hadir, ini menandakan bahwa seperti kata Syekh Abd Al-Fattah bahwa yang memainkan peran paling sentral untuk membebaskan Baitul Maqdsi itu ialah anak-anak muda,” ujar Ghufron.
“Pembebasan Baitul Maqdis adalah tugas kita semua, bagian dari akidah kita, menjadi tanggung jawab kita semua,” tegasnya.***