LAMPUNG SELATAN – Ribuan warga Lampung mengibarkan bendera Indonesia dan Palestina di Perairan Selat Sunda, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan. Kegiatan itu dalam rangka Bulan Solidartas Palestina (BSP) 2024 yang diinisiasi oleh Lembaga Kepalestinaan, Aqsa Working Group (AWG) Biro Lampung.
Ketua AWG Biro Lampung, Yusron Darojat di Bakauheni, Sabtu (16/11) mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk terus mengajak semua orang yang peduli terhadap kemanusiaan untuk mendukung Palestina.
“Peserta aksi ini melibatkan kurang lebih 1.000 orang yang ikut berlayar kemudian melakukan pengibaran bendera di Selat Sunda,” katanya.
Menurut Yusron, kegiatan ini melibatkan peserta dengan kendaraan sepeda motor dan mobil dari berbagai daerah seperti Jambi, Sumatera Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Utara, Lampung Selatan, Bandar Lampung, dan Pringsewu.
Ia juga berharap kegiatan aksi solidaritas ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk lebih peduli, tidak hanya kepada Palestina, tetapi juga kepada semua isu kemanusiaan di dunia.
“Kami ingin menguatkan rasa kemanusiaan, persatuan, dan dukungan terhadap mereka. Semoga menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga perdamaian dan keadilan di seluruh dunia, serta memberikan dampak positif, baik dari segi moral maupun aksi nyata, dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina,” katanya.
Selain itu, dengan kegiatan tersebut, pihaknya ingin menyampaikan pesan kepada dunia bahwa rakyat Indonesia tidak tinggal diam atas penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina.
“Kami ingin menguatkan rasa kemanusiaan, persatuan, dan dukungan terhadap mereka. Dengan melibatkan kapal Ferry untuk pengibaran di Selat Sunda ini, semoga dapat menggentarkan dunia dengan publikasi dan dokumentasi melalui media massa, karena dengan era terbuka ini, apapun yang dilakukan akan berdampak pada dunia global, apalagi dengan pergerakan yang masif,” ujarnya.
Menurutnya, setidaknya bendera Indonesia dan Palestina dengan lebar enam meter dikibarkan di Kapal Ferry bersama dengan ratusan bendera lainnya oleh peserta konvoi selama menyeberangi Selat Sunda.
Pembina Utama Aqsa Working Group (AWG) Imaam Yakhsyallah Mansur menyambut massa peserta pengibaran bendera Indonesia dan Palestina di Selat Sunda, dengan mengatakan bahwa aksi tersebut bukan hanya simbol, tetapi sebuah pernyataan iman dan komitmen yang tulus untuk perjuangan pembebasan Masjid Al-AqsA.
Imaam Yakhsyallah mengatakan hal itu di hadapan ribuan peserta yang terdiri dari anak-anak, para santri, pemuda hingga orang tua, saat berbaris membentuk huruf U di atas kapal Ro-Ro Trimas Fadhila di dermaga 5 Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu, (16/11).
Dalam penyampaiannya, Imaam Yakhsyallah mengatakan, perjalanan menyeberangi Selat Sunda menjadi saksi di hadapan Allah bahwa umat Islam gigih dan siap terus memperjuangkan hak-hak sesama saudara di Palestina.
“Perjalanan ini menjadi saksi di hadapan Allah bahwa kita pernah berjuang untuk membebaskan Masjid Al-Aqsa. Langkah kaki yang banyak akan dicatat oleh Allah sebagai pahala Jihad,” katanya.
Pada kesempatan itu, Imaam Yakhsyallah Mansur menerima penyerahan bendera Indonesia dan Palestina dari ketua AWG Biro Lampung, Yusron Darojat.
“ingat, jihad adalah puncak semua pencapaian, dan akan menjadi penghapus dosa-dosa kita. Siapa yang sakit, payah, gelisah, maka dosanya akan dihapuskan oleh Allah,” katanya.
“Jihad terpenting yang bisa dilakukan umat Islam saat ini adalah jihad pembebasan Masjid Al-Aqsa,” lanjutnya, diiringi pekikan Takbir dan kalimat “Al-Aqsa Haqqunaa” (Al-Aqsa hak milik kita umat Islam).
Peserta konvoi dari Lampung rencananya akan bergabung dalam acara apel 1.000 relawan untuk Palestina yang akan digelar Ahad (17/11) besok di Lapangan Kempi 3 Buperta Cibubur.
Bulan Solidaritas Palestina
Bulan Solidaritas Palestina Bulan Solidaritas Palestina (BSP) tahun ini menjadi kali ketiga diselenggarakan oleh AWG sejak 2022. Tahun ini AWG mengusung tema “Urgensi Literasi dan Edukasi Pembebasan Baitul Maqdis dan Masjid Al-Aqsa.”
BSP 2024 diisi dengan ragam kegiatan seperti Apel 1000 Relawan Kemanusiaan, Pengibaran Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Rinjani, Daurah Akbar Baitul Maqdis, Sarasehan, Millenia Peace Maker Forum, Bakti Sosial, Pedal to Peace of Baitul Maqdis, Pengibaran Bendera Indonesia-Palestina di Selat Sunda, Baitul Maqdis Digital and Virtual Expo, Pemasangan Peta Baitul Maqdis, Festival Baitul Maqdis, hingga Grand Launching Rumah Sakit Ibu dan Anak Indonesia di Gaza.
Festival Baitul Maqdis sendiri meliputi berbagai perlombaan antara lain Futsal Cup, pidato tiga bahasa, baca puisi, menulis artikel dan cerpen, nasyid, konten reels Instagram, mewarnai, menggambar, dan sebagainya.
November dipilih menjadi Bulan Solidaritas Palestina karena sedikitnya ada empat peristiwa besar yang terjadi di bulan tersebut, di antaranya ialah 2 November 1917 Deklarasi Balfour, 11 November 2004 wafatnya tokoh pejuang Palestina Yasser Arafat, 15 November 1988 Deklarasi Kemerdekaan Negara Palestina, dan 29 November 1977 PBB tetapkan Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina.***