JAKARTA – Ketua Presidium Aqsa Working Group 2023-2024, Ir. Nur Ikhwan Abadi berpulang ke rahmatullah pada Sabtu, 30 November 2024 dalam kecelakaan lalu lintas di Tol Cipali KM 92. Ia di makamkan di kampung halamannya, Kompleks Pondok Pesantren Al-Fatah, Al-Muhajirun, Natar, Lampung Selatan, pada Ahad, 1 Desember 2024.
Ia gugur usai mengisi acara “Bulan Palestina, Sosialisasi Fatwa Boikot” di Cirebon dan sedang menuju ke Lampung untuk mengisi acara “Palestine Camp.” Nur Ikhwan pun berpulang saat sedang menjalankan puasa sunah dan belum sempat berbuka. Ia memang rutin menjalankan puasa Daud di kesehariannya. Maka dengan bangga kami menyampaikan, Insya Allah almarhum husnul khatimah dan wafat dalam keadaan syahid.
Gugur satu tumbuh seribu. Begitulah sebuah organisasi kemanusiaan bergerak. Kehilangan memang menyisakan duka mendalam, tapi kepulangan Nur Ikhwan menghadap Sang Khalik adalah bahan bakar perjuangan. Aqsa Working Group (AWG) tidak berdiri untuk satu orang, organisasi ini dibentuk untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina, merebut kembali Baitul Maqdis dan Masjid Al-Aqsa ke pangkuan umat Islam.
Sebuah gerakan harus memiliki komandan atau pemimpin. Sebagaimana para sahabat Rasulullah shalallahu alaihi wasallam memberi contoh bahwa ketika Rasulullah wafat, dengan segera mereka mengangkat seorang Khalifah sebagai pemimpin umat.
Oleh karena itu, Pembina Utama AWG Imaamul Muslimin KH. Yakhsyallah Mansur, M.A dengan pertimbangan yang matang menetapkan susunan jajaran Presidium AWG yang baru guna meneruskan tongkat estafet perjuangan Nur Ikhwan.
Berdasarkan keputusan tersebut, susunan Presidium AWG ialah sebagai berikut:
- Ketua, M. Anshorullah
- Anggota I, Rustam Effendi, S.Pd
- Anggota II, Rifa Berliana Arifin, Lc, M.H
Amanah ini ditetapkan oleh Imaamul Muslimin pada Ahad, 1 Desember 2024/29 Jumadil Awwal 1446.
Kami berharap dukungan dan doa dari seluruh umat Islam dan masyarakat Indonesia agar senantiasa membersamai AWG dalam menjalankan amanah kemanusiaan dan amanah akidah di bawah kepemimpinan yang baru ini.
Kepemimpinan yang baru adalah bukti bahwa gugurnya seorang relawan/pejuang/aktivis bukanlah hambatan dalam derap langkah perjuangan dan perlawanan.
Nur Ikhwan memang sudah tidak berdiri bersama kita, tapi semangat juangnya tetap membekas dan merasuk ke dalam jiwa setiap relawan AWG. Dia telah mencapai karir tertinggi dari seorang pejuang, yakni Syahid.
Tertanda,
Humas AWG Pusat