Artikel

Istilah Menyesatkan : “PELURU KARET”

BismilLah.
Misleading terminology : “Rubber” bullets (sebuah terjemah bebas dari tulisan Nigel Parry dan Arjan El Fassed pada 24 Mei 2002)

 

Foto Rontgen Kepala Bocah Palestin 14 tahun

Foto Rontgen Kepala Bocah Palestin 14 tahun

[ Gambar-1 : Sebuah peluru karet terlihat sebagai bintik bulat -di tengkorak bagian belakang- saat terkena sinar-X atas Wael Imad, 14 tahun. Bocah Palestina yang wafat karena lukanya pada 22 Oktober 2000 lalu (TIME) ].

Informasi dalam laporan singkat ini disusun berdasar pemeriksaan mesiu yang dikumpulkan setelah bentrokan di Palestina, beberapa diantaranya diambil penulis dari Tepi Barat (West Bank) dan juga laporan medis di bawah ini.

Kata “peluru karet” seringkali digunakan untuk menjelaskan atas apa yang semestinya disebut lebih akurat sebagai “peluru logam berlapis karet”, Ia adalah peluru baja utuh dengan lapisan tipis karet setebal 1-2 mm, yang secara teratur digunakan dengan efek samping mematikan -daripada- amunisi sungguhan.

Peluru logam berlapis karet ini ditembakkan dari pipa logam yang ditempatkan di pangkal senapan kecepatan tinggi, seperti M-16s yang umum digunakan oleh pasukan Israel. Pipa tersebut berisi sekitar 8 peluru berlapis karet, berbentuk silinder, berbahan baja, yang ditenagai mesiu tembak.

Peluru logam berlapis plastik (silinder, dengan ketebalan 1-2 mm lapisan plastik keras) juga ditembakkan dengan cara yang sama, dari “cannisters” dengan diameter pipa lebih lebar, yang bisa menampung sekitar 15 peluru.

Jarak tembak dan kecepatan keduanya tidak diketahui. Saat ditembakkan, dilihat dari samping bisa menjangkau 20 meter, kumpulan peluru yang disemburkan cukup lebar untuk dilihat dengan jelas, tetapi bergerak begitu cepat sehingga sulit dihindari.

Keduanya, peluru berlapis karet dan plastik, sanggup menembus rongga kepala dan juga memecahkan tulang.

Professor Israel, Michael Krausz dan rekan kerjanya pada Ramban Medical Center di kota Haifa menganalisis 595 catatan medis yang kebetulan diterima dari Rumah Sakit selama terjadinya protes orang Palestina di Israel, Oktober 2000 (media biasanya menyebut mereka sebagai orang “Arab Israel”).

Dari catatan tersebut, 152 pasien diketahui terluka akibat peluru logam berlapis karet. Luka tersebar acak sepanjang badan tapi umumnya pasien terluka di tangan dan kaki, dan juga kepala, leher dan muka.

Para dokter mengatakan hasil pemeriksaan mereka menolak teori bahwa “peluru karet” itu aman.

Dimensi Peluru "Karet"

Dimensi Peluru “Karet”

[ Gambar-2 : Peluru logam berlapis karet saat dikelupas karetnya, akan nampak inti baja utuh-nya. Ditembakkan pada kecepatan yang tidak kurang dari ratusan meter per detik, amunisi ini akan menyebabkan kerusakan cukup parah, yang mana produsennya hanya mengatakan sebagai “kurang mematikan” ].

Ditulis dalam jurnal medis, The Lancet, para dokter mengatakan bahwa menembakkan peluru ke penduduk sipil akan membuat “mustahil untuk mencegah luka-luka pada bagian yang mudah diserang seperti kepala, leher dan bagian atas tubuh, malah banyak kemungkinan kematian, luka mengerikan dan cacat.”

Mereka tambahkan, “Kami laporkan adanya kepastian atas luka-luka dan kematian yang diakibatkan oleh penggunaan peluru karet saat bagian yang mudah diserang seperti kepala, leher dan bagian atas tubuh tertembak.”

“Amunisi jenis ini tidak boleh dipertimbangkan sebagai sebuah metode pengendalian kerusuhan massa yang aman.”

Penyelidikan ‘Blunt and penetrating injuries caused by rubber bullets during the Israeli-Arab conflict in October, 2000: a retrospective study’ [ Luka tumpul dan tembus akibat peluru karet selama konflik Arab-Israel di bulan Oktober 2000 : kajian masa lalu ] (The Lancet, Volume 359, Issue 9320, Page 1795), juga menggarisbawahi penelitian sebelumnya, yang menyatakan bahwa peluru plastik pun tidak aman dan bisa menimbulkan luka parah pada kepala.

Sumber : http://electronicintifada.net/content/misleading-terminology-rubber-bullets/4000

Keterangan Tambahan :
6700447f1
Yang paling umum digunakan adalah gambar-3 di atas ini, yang kami yakini -para dokter- (lihat rujukan di bawah) telah melukai semua pasien. Yakni peluru logam bundar berlapis karet dengan panjang dan berdiameter sekitar 1.7 cm, beratnya 15,4 gram.

Peluru ini dikenal sebagai IRB (Improved Rubber Bullet, peluru karet yang ditingkatkan), yang dikenalkan mulai tahun 1989 menggantikan SRB (Standard Rubber Bullet, peluru karet standar) yang kadangkala juga masih digunakan.

Peluru karet standar (SRB) mempunyai ukuran diameter 2 cm, berbentuk bola baja berlapis karet tipis, dengan berat 14 gram. Peluru karet yang ditingkatkan (IRB) dianggap lebih akurat, dan mengurangi resiko melukai selain sasaran tembak.

6700447f3
Pada beberapa korban, peluru bahkan bisa bersarang menembus mata dan tertinggal di orbit (lihat gambar-4 di atas).

Sumber tambahan : http://www.nature.com/eye/journal/v17/n7/full/6700447a.html

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *