BOGOR – Lembaga Kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG) akan menyelenggarakan Lomba Cipta Nasyid bertema Palestina di Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2024. Ini pertama kalinya perlombaan tersebut digelar oleh AWG.
Pendaftaran Lomba Cipta Nasyid Palestina telah dibuka sejak 4 November hingga 22 November 2024. Sementara pemenang akan diumumkan pada 25 November mendatang.
Penanggung jawab Lomba Cipta Nasyid Palestina BSP 2024, Syarifatul Sufiah berharap kegiatan tersebut dapat menjadi pengingat atas pentingan perjuangan membela Baitul Maqdis dan Palestina.
“Harapannya dengan diadakannya lomba ini semoga menumbuhkan rasa kreatifitas dan menumbuhkan rasa percaya diri, serta juga akan lebih ingat akan perjuangan Palestina dan Baitul Maqdis,” ucapnya di Bogor, Kamis (7/11).
Lebih lanjut, perempuan yang akrab disapa Sufi itu membeberkan persyaratan Lomba Cipta Nasyid Palestina, di antaranya ialah harus bertema Palestina, wajib mengirimkan master lagu dan lirik lagu, boleh menggunakan genre apa pun, dan bagi pemenang wajib mengirimkan data mentah.
Selain itu, Sufi mengatakan, para peserta lomba dikenai biaya registrasi senilai Rp 50.000 per orang. Pendaftaran bisa dilakukan melalui nomor WhatsApp 0878 6515 1407.
Dia menjelaskan, perlombaan tersebut bekerja sama dengan grup musik Nasyid Snada dan Lembaga Seni Nasyid Insani Indonesia (LESENSI). Dua komunitas tersebut nantinya akan menjadi juri dalam perlombaan ini.
Para juri lomba tersebut ialah Dr. Agus Idwar Jumhadi, M.Sos, Syafrudin Atasoge, M.Pd, serta Andri Wijaya.
Sufi mengatakan, pemenang lomba tersebut akan mendapatkan undangan khusus untuk menampilkan karyanya secara langsung.
Bulan Solidaritas Palestina
Bulan Solidaritas Palestina Bulan Solidaritas Palestina (BSP) tahun ini menjadi kali ketiga diselenggarakan oleh AWG sejak 2022. Tahun ini AWG mengusung tema “Urgensi Literasi dan Edukasi Pembebasan Baitul Maqdis dan Masjid Al-Aqsa.”
BSP 2024 diisi dengan ragam kegiatan seperti Apel 1000 Relawan Kemanusiaan, Pengibaran Bendera Indonesia-Palestina di Gunung Rinjani, Daurah Akbar Baitul Maqdis, Sarasehan, Millenia Peace Maker Forum, Bakti Sosial, Pedal to Peace of Baitul Maqdis, Pengibaran Bendera Indonesia-Palestina di Selat Sunda, Baitul Maqdis Digital and Virtual Expo, Pemasangan Peta Baitul Maqdis, Festival Baitul Maqdis, hingga Grand Launching Rumah Sakit Ibu dan Anak Indonesia di Gaza.
Festival Baitul Maqdis sendiri meliputi berbagai perlombaan antara lain Futsal Cup, pidato tiga bahasa, baca puisi, menulis artikel dan cerpen, nasyid, konten reels Instagram, mewarnai, menggambar, dan sebagainya.
November dipilih menjadi Bulan Solidaritas Palestina karena sedikitnya ada empat peristiwa besar yang terjadi di bulan tersebut, di antaranya ialah 2 November 1917 Deklarasi Balfour, 11 November 2004 wafatnya tokoh pejuang Palestina Yasser Arafat, 15 November 1988 Deklarasi Kemerdekaan Negara Palestina, dan 29 November 1977 PBB tetapkan Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina.***