KUALA LUMPUR – Delegasi Aqsa Working Group (AWG) menggelar kunjungan silaturahim dan sosialisasi Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2023 ke Malaysia pada Jumat-Rabu, 13-18 Oktober 2023.
Selama kunjungan tersebut, delegasi terdiri dari Ketua Presidium AWG Nur Ikhwan Abadi, Ketua Panitia Pelaksana BSP 2023 Rifa Arifin Berliana bersama Koordinator Acara BSP 2023 Rana Setiawan bertemu dengan pimpinan NGO, tokoh, cendekiawan, dan ulama Malaysia.
Di antaranya pimpinan NGO Asia Middle East Center for Research and Dialogue (AMEC), BDS Malaysia, Friends of Palestine Network (FoP), Global Peace Mission (GPM) Malaysia, Majelis Hukama Muslimin Malaysia, Majelis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM), Muslim Care Malaysia, Palestinian Cultural Organization-Malaysia (PCOM), Persatuan Kebangsaan Pelajar Islam Malaysia (PKPIM), dan Yayasan Al-Quds Malaysia.
“Kami juga bertemu Ahmad Fahmi Mohd Samsudin; CEO Global Peace Mission (GPM) Malaysia, Vice President Muslim Youth Movement of Malaysia (ABIM), Supreme Council (SC) MyAqsa Defenders, juga Datuk Seri Dr Zulkifli Mohamad Al-Bakri, Ulama Majelis Hukama’ Al-Muslimin Malaysia,” kata Ketua Presidium AWG Nur Ikhwan Abadi di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (18/10/2023).
Nur Ikhwan Abadi menyampaikan, sangat penting untuk menjaga momentum dan kesadaran selama Bulan Solidaritas Palestina, melalui kampanye yang terorganisir dengan baik dan dukungan internasional, termasuk Malaysia dan negara-negara pro Palestina lainnya.
“Kegiatan BSP diharap meluas sampai ke negeri Jiran agar dapat membantu meningkatkan pemahaman dan dukungan untuk perdamaian dan keadilan di Palestina dan mewujudkan pembebasan Al-Aqsa dari cengkeraman penjajan Zionis Israel hingga hari ini,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana BSP 2023 Rifa Berliana Arifin menjelaskan, kegiatan Bulan Solidaritas Palestina kali ini mengambil tema sentral “Bergerak Berjamaah Tolak Pemisahan Masjidil Aqsa,” akan digelar selama sebulan penuh dari Selasa, 1 November 2023 – Selasa, 29 November 2023.
“Kami berharap BSP 2023 ini dapat dilaksanakan dengan berbagai program/kegiatan di Jakarta dan beberapa Provinsi di Indonesia, serta beberapa Negara Pro Palestina di dunia, seperti di Malaysia,” jelasnya.
Rangkaian kegiatan BSP 2023 ini antara lain: Festival Al-Aqsa; Daurah Al-Quds; Sarasehan Tokoh dan NGO Kepalestinaan; Pameran Foto; Talkshow Millenial Peacemaker Forum; Liga Futsal & Cabang Olahraga; Gowes Al-Aqsa; Pengibaran Bendera Palestina dan Indonesia atau negara pro Palestina di Puncak Gunung; Bakti Sosial; Pengibaran Bendera/pemasangan spanduk pembebasan Al-Aqsa di masjid seluruh Indonesia atau negara pro Palestina.
Koordinator Acara BSP 2023 Rana Setiawan menambahkan, kunjungan ke Malaysia ini dalam upaya menghimpun kolaborasi dengan organisasi-organisasi internasional dan kelompok solidaritas Palestina di seluruh dunia untuk mengoordinasikan upaya solidaritas yang lebih besar.
“Selain itu juga mendorong khususnya organisasi-organisasi internasional dan kelompok solidaritas Palestina di Malaysia untuk terus berperan aktif dalam isu-isu Palestina dan pembebasan Al-Aqsa melalui peran serta mereka dalam Bulan Solidaritas Palestina 2023,” tambahnya.
Bulan Solidaritas Palestina
November dipilih menjadi Bulan Solidaritas Palestina karena setidaknya ada empat peristiwa penting yang diperingati oleh rakyat Palestina dan dunia:
1. Deklarasi Balfour 02 November 1917
2. Kematian Yasser Arafat, 11 November 2004
3. Deklarasi Palestina Merdeka, 15 November 1988
4. Hari solidaritas Palestina sedunia yg ditetapkan oleh PBB sejak 1979 setiap tanggal 29 November.
Berdasarkan beberapa peristiwa bersejarah di atas, AWG memilih November menjadi Bulan Solidaritas Palestina dan akan diperingati setiap tahun.
Kegiatan BSP 2023 akan dilaksanakan secara serempak di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan kegiatan ini pun akan digelar di Gaza, Palestina.
BSP tahun ini adalah kali ketiga setelah diselenggarakan berturut-turut sejak 2021. Namun pada 2021, kegiatan ini pertama kali digelar dengan nama Pekan Solidaritas Palestina.
Tentunya kegiatan BSP ini dilakukan dengan menggandeng seluruh elemen masyarakat, mulai dari lembaga kemanusiaan seperti MER-C, organisasi masyarakat seperti MUI dan Muhammadiyah, media seperti Kantor Berita MINA dan Republika, tokoh-tokoh agama, kalangan pemerintah hingga kedutaan.
Untuk memperluas networking dengan berbagai organisasi kemanusiaan, baik di Indonesia maupun mancanegara, tahun 2023 ini Bulan Solidaritas Palestina diagendakan meluas ke luar negeri, terutama Asia Tenggara. Ada banyak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang kepalestinaan, seperti di Malaysia, Yordania, Turki, Qatar, Kuwait, hingga di Inggris dan AS. Termasuk banyak tokoh dan aktivis non-Muslim sekalipun, yang memiliki kepedulian terhadap nilai-nilai universal kemanusiaan.
Sehingga dengan demikian terjalin komunitas pembebasan Al-Aqsa secara internasional, yang dapat mendesak pemerintahan negara di dunia, sekaligus mendesak pejajahan Zionis Israel segera hengkang dari bumi Palestina.
BSP 2022 mendapatkan respon baik dari masyarakat Palestina. Bahkan Kementerian Pendidikan di Gaza mengeluarkan surat perintah kepada sekolah-sekolah untuk mengibarkan bendera merah putih. Dari video yang diterima AWG, tampak para siswa di Gaza membawa poster bertuliskan “Terima Kasih Indonesia,” mengibarkan bendera Indonesia dan memutar lagu kebangsaan Indonesia Raya di sekolah.
Jika BSP tahun lalu membawa tema penolakan kehadiran Timnas Israel U-19 di Indonesia, pada BSP 2023, AWG akan fokus menggaungkan penolakan RUU Israel yang akan membagi Masjid Al-Aqsa antara Muslim dan Yahudi. RUU ini diusulkan oleh anggota partai Likud Amit Halevi, ke Parlemen Israel, Knesset. Padahal secara aturan yang berlaku, umat Islam adalah satu-satunya yang berhak atas Masjid Al-Aqsa.
Narahubung
Ketua Presidium – Nur Ikhwan Abadi 0812-2346-6365
Humas – Arina Islami 0812-2727-2317