Kolaborasi antara AWG dan STAI Al-Fatah bukanlah hal yang baru. Ini terlihat jelas bahwa di kepengurusan AWG Pusat, hampir 70 persen merupakan mahasiswa dan alumni STAI Al-Fatah.
Di DKM Darussalam sendiri juga ada devisi kesehatan dan kemanusiaan. Dalam hal ini, Darussalam pun terbuka untuk lembaga kemanusiaan lainnya yang ingin berkolaborasi.
PJMI sebagai organisasi yang menaungi para jurnalis muslim diharapkan ikut andil untuk gencar menyebarkan informasi tentang BSP 2023.
“Kita mungkin tidak bisa memberikan manfaat secara langsung tapi pertemuan kita ini menegaskan kita ada di pihak mana. Kita harus menjadi bagian yang peduli,” kata Wakil Rektor IV UHAMKA, Dr. Muhammad Dwi Fajri, M.Pd.I.
Founder CoHesive Ahmat Arafat menyampaikan, Peacmaker Forum ini sangat menarik untuk diangkat. Apalagi tema yang dipilih tentang millenial, diplomasi, dan Palestina. Konteks yang harus menjadi studi anak muda.
Ketiga lembaga tersebut pun bersedia menjalin kerja sama dengan Aqsa Working Group (AWG) selaku inisiator kegiatan BSP.
Muhammadiyah pun membuka kesempatan bagi AWG untuk menggandeng kampus-kampus milik salah satu organisasi Islam tertua di Indonesia tersebut. Di antaranya ialah Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dan Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA). Bunyan mengatakan, AWG bisa mengadakan seminar Palestina di perguruan tinggi tersebut.
Selain melalui situs Minanews.net, berita-berita BSP 2023 dapat diakses dengan mudah melalui aplikasi Kantor Berita MINA yang bisa diunduh di PlayStore dan AppStore.
Audiensi ini pun membuahkan hasil yang manis; MER-C siap berkolaborasi dengan AWG dalam rangka menyukseskan BSP 2023, khususnya di kegiatan baksos.
