Press Release

AWG Serukan Jemaah Haji Indonesia Boikot Produk Pro-Zionis

JAKARTA – Lembaga kemanusiaan yang fokus pada perjuangan Palestina dan Masjid Al-Aqsa, Aqsa Working Group (AWG) menyerukan kepada jemaah haji Indonesia yang akan berangkat ke Tanah Suci untuk menghindari produk-produk Zionis Israel maupun yang terafiliasi dengan “negara” pendudukan itu.

“Aqsa Working Group menyerukan kepada seluruh jemaah haji Indonesia, para tamu Allah untuk tidak membeli dan atau menggunakan barang atau produk yang terafiliasi dengan Zionis Israel selama menunaikan ibadah haji di Tanah Suci, di Arab Saudi,” ujar Presidium AWG, M. Anshorullah, Kamis (16/5).

Menghindari produk Zionis Israel, kata Anshorullah, adalah bagian dari gerakan boikot global untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina dan pembebasan Masjid Al Aqsa.

Sebagaimana diketahui, Masjid Al-Aqsa merupakan masjid ketiga yang paling disucikan dalam Islam. Saat ini, masjid tersebut masih dikuasai oleh Zionis Israel.

“Jutaan jemaah haji yang memboikot produk Zionis akan besar dampaknya, memukul kekuatan Zionis,” ujar Anshorullah.

Menurutnya, aksi boikot tersebut sesuai dengan Pancasila dan amanat preambul UUD 1945, menentang segala bentuk penjajahan.

“Aksi itu sekaligus bentuk tanggung jawab kemanusiaan kita, bangsa yang sudah merasakan betapa pahit dan menderitanya hidup di bawah penjajahan bangsa lain,” tambahnya.

Selain itu, Anshorullah juga menyerukan kepada jemaah haji agar selama berada di Tanah Suci, terus memanjatkan doa supaya kemenangan bangsa Palestina dan pembebasan Masjid Al-Aqsa dapat segera terwujud.

“Selamat menunaikan ibadah haji, para tamu Allah yang dimuliakan. Semoga para jamaah haji Indonesia memperoleh haji yang mabrur,” pungkasnya.

Dilansir situs resmi Kemenag, kuota haji Indonesia tahun 2024 ada sebanyak 241.000 jemaah, yang terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.

Hingga hari keenam yakni Jumat (17/5), kedatangan jemaah haji Indonesia di Madinah, total sudah lebih 30 ribu jemaah dari 83 kloter yang tiba.

Jumlah tersebut mencakup 30 persen jemaah yang tiba di Madinah dari total 90 ribu jemaah Indonesia yang akan tiba pada gelombang pertama.***