aqsaworkinggroup.com – Jamaah Muslimin (Hizbullah) menggelar Muhasabah 10 tahun Ghazwah Fathul Aqsa (Perang Pembebasan Al-Aqsa) di Masjid At-Taqwa, Kompleks Pondok Pesantren Al-Fatah Pasirangin, Cileungsi, Bogor, Jum’at (12/2) malam.
Acara tersebut diawali dengan pembacaan Maklumat Ghazwah Al-Aqsha oleh Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur. Maklumat itu pertama kali dibacakan pada Tabligh Akbar Jama’ah Muslimin (Hizbullah) 2006 lalu.
Maklumat itu berisi pernyataan bahwa Masjid Al-Aqsa adalah hak milik umat Islam yang wajib dipertahakan oleh segenap kaum Muslimin.
Maklumat juga memperingatkan kepada Zionis Israel agar segera meninggalkan kawasan kiblat pertama umat Islam itu dan menyerahkannya ke tangan Muslimin.
Imaam Yakhsyallah menghimbau kepada kaum Muslimin agar terus memompa semangat untuk membela Al-Aqsha.
“Kebebasan Al-Aqsa bergantung kepada perjuangan dan usaha umat Muslim, Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum kaum itu sendiri yang akan mengubahnya. Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam harus terus berusaha untuk membebaskn Al-Aqsa,” tegasnya di hadapan ratusan jamaah dan para tokoh Muslim yang peduli terhadap kondisi Masjid Al-Aqsa.
Semangat Pembebasan Al-Aqsa
Ketua Umum Aqsa Working Group (AWG), Agus Sudarmaji, mengatakan, acara tersebut diselenggarakan untuk membangunkan semangat juang umat Muslim guna mendorong munculnya komitmen baru untuk perjuangan pembebasan Masjid Al-Aqsa.
Peringatan Perang Pembebasan Al-Aqsa yang dideklarasikan sejak 2006 itu juga bertujuan untuk menyebarluaskan semangat pembebasan Al-Aqsa kepada khalayak yang lebih luas lagi.
“Pada Agustus 2016, Yahudi akan merampungkan pendirian Kuil Sulaiman, yang itu tandanya Masjid Al-Aqsa akan diruntuhkan. Oleh karena itu, umat Islam harus bisa membebaskan Masjid Al-Aqsa dari tangan Yahudi ke tangan umat Islam,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara tersebut.
Ia juga menghimbau kepada seluruh tamu undangan terlebih kepada seluruh umat Islam agar selalu mendirikan shalat malam.
“Karena Masjid Al-Aqsa akan bebas oleh orang-orang yang mendirikan dan tidak meninggalkan shalat malam,” tegasnya.
Ia juga mengharapkan peringatan 10 tahun Ghazwah Fathul Aqsha ini dapat membangunkan semangat umat Islam seluruh dunia untuk mewujudkan pembebasan Al-Aqsa.
Dia menjelaskan, kondisi Kota Al-Quds semakin memburuk oleh ulah tangan-tangan Yahudi, ditandai dengan banyaknya penyerbuan para pemukim ilegal ekstrimis Yahudi Israel yang melakukan ritual provokatif di situs tersuci itu.
“Hingga kini Al-Aqsa dalam bahaya, dan Intifadah ketiga masih terus berlangsung sampai detik ini,” tambahnya.
Ghazwah Fathul Aqsa di deklarasikan oleh almarhum Imam Jamaah Muslimin (Hizbullah) Muhyiddin Hamidy pada 2006. Perjuangan itu diwujudkan dalam bentuk sosialisasi tentang kondisi Al-Aqsa kepada umat Islam dunia dengan mengadakan berbagai seminar, tabligh akbar, gerak jalan cinta Al-Aqsa, dan berbagai acara lainnya.
Jamaah Muslimin juga telah mengadakan Konferensi Internasional Al-Quds di Bandung pada 2012, Global March to Jerusalem (gerak jalan dunia menuju Al-Quds), dan mengirim relawan yang ikut dalam armada bantuan Mavi Marmara untuk menembus blokade Israel terhadap Jalur Gaza pada 2010.
diedit dari mirajnews.com