BismilLah.
(Sebuah terjemah bebas dari tulisan Muhammad Wajid Akhter pada tgl.14 Februari 2014)
Hanya ada satu pilihan untuk daerah yang paling diperebutkan di dunia, yaitu Masjid Al-Aqsho di Baytul Maqdis. Hal ini bukanlah hal berlebihan karena selama ribuan tahun, banyak orang rela mati untuk menguasainya.Bagi umat Islam, tempat itu sangat penting di dalam hati mereka. Itulah situs mulia ke-3 dalam Islam. Sebuah lokasi yang mana Nabi shollalLohu ‘alayhi wa sallam telah diperjalankan ke sana selama perjalanan malam (Isro). Disana terjadi pertemuan paling luar biasa dalam sejarah umat manusia, ketika setiap Nabi yang pernah hidup, berkumpul untuk melaksanakan sholat berjama’ah di belakang Nabi Muhammad shollalLohu ‘alayhi wa sallam.
Namun, berikut ini ada beberapa hal yang mungkin saja Anda belum ketahui tentang masjid Al-Aqsho:
8.Masjid Al-Aqsho bukanlah hanya satu masjid!
Ya, ada beberapa masjid di situs yang kita kenal namanya sebagai Masjid Al-Aqsho. Banyak dari kita yang berpikir bahwa Masjid Al-Aqsho adalah bangunan di sudut selatan kompleks tersebut. Pada kenyataannya, itu adalah masjid Jami’ Qibly, disebut demikian karena ia paling dekat dengan qiblat. Seluruh area itu disebut (kompleks) Masjid Al-Aqsho, dan kadang-kadang disebut juga “Harom Asy-Syarif” untuk mencegah kebingungan. Di dalam kompleks itu ada masjid lain yang terhubung sejarah. misalnya masjid Buroq, masjid Marwani dan banyak lagi lainnya.
7.Kompleks Masjid Al-Aqsho meliputi pemakaman.
Tidak ada catatan pasti, berapa banyak Nabi dan sahabat Nabi Muhammad shollalLohu ‘alayhi wa sallam yang dimakamkan di sana, tetapi diduga banyak jumlahnya. Misalnya, Nabi Sulaiman ‘alayhis salam yang mungkin sekali dimakamkan disana, karena kita tahu bahwa seorang Nabi selalu dikuburkan dimana dia meninggal, dan dia ‘alayhis salam wafat saat mengawasi pembangunan Masjid Baytul Mqdis pada masa itu.
6.Kompleks Masjid Al-Aqsho pernah menjadi tempat pembuangan sampah!
Di masa ketika tidak ada orang Yahudi yang diizinkan untuk tinggal di dalam kota Baytul Maqdis, warga disana utamanya Romawi menggunakan area masjid sebagai tempat pembuangan sampah. Ketika Umar rodhiyalLohu ‘anhu membebaskan kota itu, ia bersihkan sampah dengan tangan beliau. Dia juga mengakhiri pengasingan berabad-abad orang-orang Yahudi, dan mengundang 70 keluarga dari desa pengungsian terdekat, untuk kembali ke Baytul Maqdis dan memberi mereka hak untuk kembali setelah berabad-abad berada di pengasingan (nikmat yang sepupu kami tampaknya sudah lupa dengannya).
5.(Imam) Ghozali hidup dan menulis kitab terkenalnya disana.
Salah satu kitab terkenal dalam literatur Islam adalah “Ihyaa Ulum Al-Din” yang ditulis oleh ulama besar Islam, Abu Hamid Al-Ghozali. Dia adalah orang yang dihormati oleh semua pesantren karena kemampuannya terjun ke dalam hati manusia dan melabuhkannya kepada Al-Quran dan ajaran Nabi. Kebanyakan orang tidak tahu bahwa Al-Ghazali, untuk sementara waktu, tinggal di masjid Al-Aqsa dan menulis buku beliau disana. Sebuah bangunan di masjid menandai lokasi kamar beliau menginap.
4.Masjid Al-Aqsho pernah digunakan sebagai kandang kuda, istana, dan ruang eksekusi
Ketika Tentara Salib pertama mengambil-alih Baytul Maqdis, mereka temukan mayoritas penduduk Muslim terkunci di kompleks masjid Al-Aqsho. Mereka membantai sekitar 70.000 dan kemudian mengubah fungsi masjid Jami’ Qibly menjadi Istana, Qubbah Ash-Shokhroh menjadi kapel, dan ruang bawah tanah (Marwani) menjadi kandang kuda. Muslim yang selamat dari pembantaian awal, kemudian disalibkan pada salib besar yang ditempatkan dekat pertengahan kompleks Masjid Al-Aqsho. Inilah satu-satunya salib yang sengaja dihancurkan oleh Sholahuddin. Pondasi salib tersebut masih dapat dilihat pada hari ini.
3.Masjid Al-Aqsho punya mimbar legendaris.
Nooruddin Zengi, salah satu mujahid terbesar dalam sejarah Islam, memiliki mimbar khusus yang dibangun untuk dipasang di Masjid Al-Aqsho, saat direbut kembali dari Tentara Salib. Mimbar ini tidak hanya indah, tapi ia dibuat tanpa menggunakan paku satu pun, juga tanpa lem. Sayangnya Nooruddin tidak hidup untuk melihat kemenangan itu, tapi anak didiknya, Sholahuddin memenuhi keinginan gurunya. Dan setelah membebaskan Baytul Maqdis untuk ke-2 kalinya dalam sejarah Islam, dipasanglah mimbar tersebut. Mimbar ini menjadi karya legenda di antara para seniman dan pengrajin. Sayangnya, mimbar ini tidak bertahan lama karena peristiwa yang dijelaskan pada poin 1.
2.Masjid Al-Aqsho memiliki kubah yang dibangun sedemikian berbeda.
Kubah Batu (Qubbah Ash-Shokhroh), mungkin menjadi kubah pertama yang pernah dibangun dalam sejarah Islam. Ia dibangun oleh Dinasti Umayyah, yakni di masa Kholifah Abdul Malik bin Marwan. Dibangun awalnya dengan kayu yang dilapisi kuningan, timah atau keramik. Tapi hampir seribu tahun kemudian, pada masa Dinasti Utsmaniyyah, di masa Kholifah Sulaiman yang Agung, lapisan emas ditambahkan ke kubah bersama-sama dengan ubin masa Utsmaniyyah untuk melindungi bangunan.
1.Masjid Al-Aqsho pernah dibakar!
Menarik ketika kta bertanya-tanya, apa yang akan terjadi jika Masjid Al Aqsa dihinakan, bendera tentara musuh berkibar di kubah batu dan masjid dibakar? Apakah Muslim sedunia tidak akan membiarkan hal itu terjadi?
Coba, pikirkan lagi…
Pada tahun 1967, Baytul Maqdis lepas dari tangan Muslim untuk ke-3 kalinya, dan kembali berada di bawah kendali Zionis Israel. Para tentara Israel mengibarkan bendera dari Kubah batu. Pemimpin Zionis Israel sadari bahwa merebut Masjid Al-Aqsa akan menyulut kekerasan dengan Muslimin. Mereka gunakan lembaga Wakaf untuk menenangkan umat Islam agar puas. Dan hal itu bekerja.
Pada tahun 1969, seorang Zionis Australia membakar mimbar Nuruddin dan masjid Jami’ Qibly. Kebakaran menyelimuti seluruh bangunan Jami’ Qibly. Dunia Muslim terbangun ketika terjadi hal yang terburuk dari mimpi buruk. Warga Palestina berusaha keras memadamkan api dengan cara bagaimanapun yang mereka bisa. Seluruh umat menggantung kepala dan merasa malu.
Simak salah satu rekaman kejadian tersebut disini…
Sejak itu, masjid Jami’ Qibly dibangun kembali dan diperbaharui, tetapi serangan terhadap situs mulia ke-3 dalam Islam itu masih terus terjadi hingga hari ini. Terjadi penggalian yang merusak pondasi seluruh Masjid, adanya serbuan kunjungan yang tidak sah, dan ancaman setiap hari berupa upaya membangun kembali Kuil Yahudi ke-3 terus berlangsung tanpa henti. Masjid Al-Aqsa masih menunggu (bantuan Anda, wahai Muslimin!).
Sumber : http://muslimmatters.org/2014/02/14/8-things-didnt-know-masjid-al-aqsa/