Berita

Harapan Agar Masjid Al-Aqsho “Diratakan Dengan Tanah”, Diekspresikan Saat Latihan Paskah

BismilLah.
Tulisan dari Jerusalem Post di bawah ini membukakan mata kita, bahwa Zionis Yahudi telah merancang makar mereka. Tentu saja akan berbeda ceritanya, bahkan 180 derajat berbaliknya kata-kata, bila para pemimpin Zionis Israel manapun ditanya oleh media massa, elektronik maupun cetak.

Sadari bahwa tipu-daya mereka “rapuh” atas makar Alloh Tabaroka wa Ta’ala. Masjid Al-Aqsho memanggil Muslimin seantero dunia untuk lakukan pembelaan atas dirinya. Silakan cermati dan kenali permusuhan mereka atas Muslimin. Sebuah terjemah bebas dari artikel sumber, yang ditulis pada tgl.19 April 2016.

Latihan upacara Yahudi, termasuk berbagai ritual Kuil kuno sebagaimana yang ditentukan oleh Taurat dan hukum Yahudi, juga pemotongan domba oleh Cohanim, yakni para imam Yahudi berjubah putih pada masa itu.

Latihan Paskah Yahudi

Imam Yahudi Cohanim mengambil bagian dalam ritual Paskah. (Kredit foto: Jeremy SHARON)

Pada latihan upacara pengorbanan Paskah di Bukit Zaitun, yang dihadiri sekitar 400 orang, beberapa tokoh masyarakat menyatakan harapannya bahwa Kubah Batu dan Masjid al-Aqsho akan segera “dihapus” dari Kompleks Bukit Kuil (Temple Mount, demikian mereka menyebutnya).

Anggota dewan kota Jerusalem berhaluan kanan, Arieh King mengatakan, ia berharap bahwa Bukit Kuil akan segera terbebas dari apa yang ia sebut sebagai “kekejian” (dengan adanya Masjid Al-Aqsho) saat ini di lokasi tersebut.

Sementara Rabbi Yisrael Ariel, kepala Temple Institute dan mantan kandidat Knesset untuk partai yang dilarang, Kach, mengatakan acara itu adalah persiapan ketika Masjid Al-Aqsho “diratakan dan dibersihkan” dan dibangunnya kembali Kuil Yahudi ke-3.

Latihan upacara tersebut, termasuk berbagai ritual kuno Kuil sebagaimana yang ditentukan oleh Taurat dan hukum Yahudi, juga pemotongan domba oleh Cohanim, imam Yahudi berjubah putih yang digunakan di Kuil kala itu, adanya percikan darah, pembakaran lemak dan bagian lain domba pada model altar, dan peniupan terompet oleh Cohanim.

Hal ini semua dilakukan di sebelah Beit Orot yeshiva, yang berada di Bukit Zaitun, dengan latar belakang tampilan Bukit Kuil.

Paskah Pengorbanan adalah salah satu perintah agama dalam Taurat, yang mewajibkan Yahudi untuk mengorbankan seekor domba di Bukit Kuil pada waktu satu hari sebelum liburan Paskah dan acara makan pada malam pertama festival.

Penyelenggara, staf gabungan dari Organisasi Kuil, menekankan bahwa acara pada hari Senin itu adalah simulasi, dan tidak mewakili acara pengorbanan yang sebenarnya.

Berbicara sebelum latihan upacara dimulai, King, yang mengepalai United Jerusalem (Jerusalem Bersatu) di Dewan Kota Yerusalem mengecam situasi saat ini yang mana dikatakan bahwa orang-orang Yahudi masih dicegah oleh pemerintah untuk pergi ke Bukit Kuil dan melakukan pengorbanan Paskah.

“Kami di sini justru (berkeyakinan) sebaliknya dari Bukit Kuil,” lanjutnya. “Kami bisa melihat adanya kekejian atasnya, dan kami berharap, bahkan di hari-hari (yang) kami (lalui), bahwa kami tidak ingin melihatnya lagi. Dan kita kelak akan melihat adanya altar, Cohanim dan Levi’im (imam yahudi) dan kami akan melihat diri kami sendiri disana.”

Para Yahudi mengerumuni Rabbi Yisrael Ariel, yang menguraikan tentang ayat-ayat dari Talmud berkaitan dengan Bukit Kuil.

Dia menambahkan “Kami datang ke sini untuk mengatakan bahwa kami sedang mempersiapkan untuk hari yang akan datang, ketika mereka akan meratakan Bukit Kuil (dengan robohkan Masjid Al-Aqsho), bersih semuanya, membangun Kuil, mempersembahkan korban Paskah dan semua Yahudi akan datang berbondong-bondong untuk penuhi ibadah tahunan dan kita akan melihat Cohanim dan Levi’im melayanani mereka. ”

Rabbi Shmuel Eliyahu, pemimpin lain yang berhaluan kanan juga hadir, dan menggarisbawahi apa yang dia katakan yakni menyadari pentingnya perwujudan adanya tempat beribadah dengan cara membangun kembali Kuil Yahudi ke-3.

“Ketika kita berbicara tentang Kuil Yahudi ke-3 (maka) kita berbicara tentang sesuatu yang praktis (nyata) dan bukan sesuatu yang imajiner (impian),” katanya kepada The Jerusalem Post. “Dalam rangka untuk merasakan bagaimana praktisnya hal (peribadatan) ini, kami lakukan (latihan) upacara Paskah pengorbanan ini. Semua orang Yahudi, setiap hari selama 2.000 tahun berdoa tiga kali sehari, (dan) itu akan menjadi nyata.”

Layanan doa Hallel dinyanyikan dengan iringan musik setelah hewan disembelih, yang dilakukan di balik tirai, dan imam Yahudi Cohanim meniup terompet perak seremonial milik Kuil Institute, yang (sengaja) dirancang untuk digunakan di Kuil itu.

MK Miki Zohar dari Likud hadir juga dalam acara tersebut, dan mengatakan kepada kerumunan hadirin adanya tekanan pada dirinya agar tidak menghadiri (acara tersebut).

“Tapi saya ingin datang untuk mengabadikan warisan orang-orang Yahudi,” katanya. “Tujuan saya di Knesset (parlemen Israel) adalah untuk melindungi dan memperkuat gagasan Yahudi di negara Israel. Penguatan prinsip ini merupakan aspek integral dari pekerjaan saya, karena hanya inilah satu-satunya cara untuk membenarkan hak kita atas tanah (Bukit Kuil) ini.”

Sumber : http://www.jpost.com/Arab-Israeli-Conflict/Hopes-for-Temple-Mount-to-be-flattened-expressed-at-Passover-sacrifice-ceremony-451653

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *